SOFTBALL X

Rabu, 09 September 2020

SOFTBALL XI

 


A.     Formasi Permainan Softball

            Seorang pemain softball harus mengatahui tugas – tugas pokoknya, untuk itu setiap pemain softball dituntut harus mengetahui tentang formasi atau posisi dalam permainan softball, misal : mengetahui letak base, mengetahui posisi pemain, mengetahui pitcher maupun cathcher. Dengan demikian sebelum para pemain dapat mempraktikan strategi pertahanan, mereka harus mempelajari dan menguasai daerah yang menjadi tanggung jawabnya terhadap posisi yang harus dikuasai.

            Posisi dari pemsin bertahan antara lain First basemen, second basemen, short stop, third basemen, pitcher dan cathcher.

 

 

Adapun posisi pemain atau formasi penjagaan pemain bertahan adalah sebagai berikut :

1.      Posisi penjagaan lapangan dalam (infield)

Terdiri dari :

a.      Posisi first baseman (penjaga base satu)

Pemai ini menguasai posisi atau daerah yang tidak terlalu luas, dia berada di tengah antara home plate dan base pertama, serta diantara base pertama dan base kedua.

Tugas – tugas first baseman antara lain :

1)      Menjaga dan menangkap bola yang dipukul atau dilempar ke arah base pertama.

2)      Membuat mati terpaksa dengan menyentuh pertama atau melempar bola kepada pemain lain yang menjaga base pertama.

3)      Melempar bola pada base kedua untuk membuat force out (mati terpaksa).

4)      Memotong pemain pada home plate.

5)      Meneruskan lemparan dari lapangan sebelah kanan.

6)      Membantu menjaga belakang pada base kedua.

b.      Posisi second baseman (penjaga base kedua)

Pemain ini menjaga daerah yang luas kira – kira di tengah antara base pertama dan base kedua. Posisi second baseman berada di luar base dan harus menjaga base kedua. Oleh sebab itu second baseman tidak melakukan lemparan jauh.

Tugas – tugas second basemen antara lain :

1)      Menjaga pukulan bola pada daerah yang harus dikuasai.

2)      Melempar bola ke arah base kedua atau base pertama untuk membuat mati terpaksa.

3)      Mengetik pelari yang bergerak dari base pertama menuju base kedua.

4)      Membuat mati terpaksa dan mengetik pelari pada base kedua.

5)      Menjaga base pertama jika pukulan bunt pada saat first baseman menjaga atau menunggu bola.

6)      Meneruskan lemparan dari out field ke infield.

7)      Membantu menjaga daerah belakang pada base kedua, jika shortstop menjaga base dua.

c.       Posisi shortstop

Pemain posisi ini memiliki daerah yang luas untuk dikuasai yaitu daerah sekitar base dua sampai base tiga, dan sekitar daerah posisi depan bagian outfield. Posisi terbaik shortstop berada mulai kira – kira di tengah antara base kedua dan base ketiga.

Tugas shortstop antara lain :

1)      Menjaga semua bola hasil pukulan di daerah yang dikuasainya.

2)      Melempar bola kearah base satu dan base dua untuk membuat pelari mati terpaksa.

3)      Memotong atau meneruskan lemparan dari outfield.

4)      Menjaga base dua pada saat terjadi pukulan bunt ke arah base kedua, sedangkan second baseman menjaga bola.

5)      Membantu menjaga belakang base kedua, jika second baseman menjaga base kedua.

d.      Posisi third baseman

Third baseman menjaga daerah infield, kira – kira ditengah batas base tiga sampai dibelakang posisi shortstop dan daerah bagian dalam left fielder. Daerah yang dikuasai tidak terlalu luas, akan tetapi karena jarak ini terlalu jauh dari jarak base pertama dan base kedua, third baseman perlu pemain yang memiliki lemparan yang kuat dan baik.

Tugas – tugas third baseman antara lain :

1)      Melempar bola ke base pertama untuk membuat mati terpaksa (force out).

2)      Menjaga base ketiga.

3)      Meneruskan atau memotong lemparan bola dari outfielder.

4)      Menguasai pukulan bunt ke arah base ketiga di bagian samping infield.

5)      Membantu menjaga belakang shortstop.

e.       Posisi pitcher

Selain bertugas pitching (melempar bola ke arah batter), seorang pitcher memiliki tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya. Daerah yang dikuasai pitcher adalah sekitar lingkarang daerah pither sampai dengan daerah dekat home plate.

Tugas – tugas pitcher antara lain :

1)      Membantu pemain di belakang home plate.

2)      Menjaga base pertama ketika first baseman mengambil bola.

3)      Membantu menjaga belakang base kedua dan ketiga, jika ada lemparan dari out field.

4)      Membantu menjaga belakang lemparan ke arah home plate.

f.        Posisi catcher

Tugas catcher lebih banyak melakukan menangkap bola lemparan dari pitcher, daerah penjagaan catcher berada diantara home plate dan back stop. Daerah perpanjangan base satu dan base tiga di depan home plate kira – kira setengah lingkaran ke arah lingkaran pitcher.

Tugas catcher antara lain :

1)      Menjaga home plate untuk mematikan pelari yang akan mebuat nilai.

2)      Menjaga pukulan bunt di sekitar home plate.

3)      Melempar bola ke base satu, dua, dan tiga untuk mematikan lawan.

4)      Membantu menjaga belakang base pertama.

5)      Menjaga pukulan bunt.

 

2.      Posisi Penjagaan Lapangan Luar (Out Field)

Pemain posisi ini merupakan bagian yang penting dalam tim yang bertahan. Pemain tersebut ternyata menjaga daerah batas dekat garis batas lapangan dengan daerah lapangan yang luas. Tanggung jawab dan aspek – aspek yang harus dikuasai oleh pemain out fielder adalah :

a)      Left fielder (pemain lapangan sebelah kiri), daerah yang harus dikuasai adalah daerah garis batas base ketiga sampai mendekati base kedua.

b)      Centre fielder (pemain lapngan tengah), daerah yang harus dikuasai adalah bagian tengah dari garis batas tengah out fielder.

c)      Right fielder (pemain lapangan sebelah kanan), daerah yang harus dikuasai adalah dari garis batas base pertama sampai base kedua.

 

B.     Taktik Dalam Bermain Softball

Dalam permainan soft ball dikenal ada dua jenis taktik, yaitu :

1.      Taktik Penyerangan (Offensive Strategy)

            Taktik penyerangan dalam permainan softball adalah siasat yang dipergunakan oleh regu yang mendapat giliran memukul, secara individu atau kelompok untuk menyerang lawan dan berusaha memperoleh nilai dan kemenangan dalam pertandingan.

            Untuk menentukan strategi harus dibicarakan sebelumnya antara tim manager pelatih dan pemain. Sedang pelaksanaannya dikoordinir oleh dua orang base coach yang menempatkan diri dekat dengan base 1 dan 3, pada saat tim nya mendapat giliran memukul.

            Tugas base coach adalah memberikan tanda – tanda atau isyarat atau perintah kepada pemukul atau peran base yang akan menuju base di depannya dan base yang ditinggalkan agar dapat selamat serta memperoleh poin (nilai).

Taktik penyerangan yang sering digunakan oleh pemain adalah sebagai berikut :

a.       Pukulan tanpa ayunan (sacrifice bunt)

Sacrifice bunt adalah usaha batter melakukan pukulan ke arah first base, pitcher atau third base untuk membantu pelari menuju base di depannya.

b.      Pukul dan lari (hit and run)

Hit and run adalah siasat yang dilakukan oleh batter untuk membantu agar base runner dapat maju beberapa base didepannya dengan selamat.

c.       Mencuri base (the steal)

The steal adalah siasat yang dilakukan oleh pelari di base. Keberhasilan siasat ini dipengaruhi oleh kecepatan dan kejelian pelari melihat pelepasan bola dari pitcher, caranya segera melompat meninggalkan base. Disamping itu ditunjang kemampuan sliding untuk meraih base yang dituju.

Selain tersebut, steal akan berhasil lebih baik dengan bantuan batter mengganggu catcher, sehingga bola yang dilepas oleh pitcher tidka tertangkap oleh catcher..

Mencuri base dapat dilakukan lebih dari satu orang, antar lain :

1)      Single steal yaitu jika hanya ada satu orang pelari yang melakukan stealing dari satu base ke base berikutnya waktu pitcher melakukan pitching.

2)      Double steal yaitu jika terdapat dua pelari pada dua base melakukan stealing. Mislanya seorang pada base 1, yang lain pada base 3 atau masing – masing stealing pada base 2 dan 3. Stealing tidak bermanfaat jika tim ketingglan lebh dari satu angka, telah mati 2. Hal itu perlu dipertimbangkan karena resiko pelari, stealing kemungkinan dimatikan lebih besar.

d.      Pukulan melayang (sacrifice fly)

Teknik I ni sangat tepat dilakukan pada saat pertandingan berlangsung ketat. Hal ini dilakukan sebelum terjadi dua mati atau selisih nilai tidak lebih dari 2, ada pemain pada base 2 atau base 3. Sacrifice fly harus dilakukan oleh seorang batter yang baik, karena harus memukul bola melambung ke atah out fielder. Ketika bola dipukul jauh dan melambung ke arah out fielder, pelari pada base bersiap meninggalkan base.

 

2.      Taktik Pertahanan (deffensive strategy)

            Strategi pertahanan adalah siasat atau usaha dari regu penjaga lapangan untuk mematahkan atau menangkis serangan lawan, dengan jalan mematikan pelari atau better, agar tidak maju ke base didepannya dan tidak memperoleh nilai.

Setiap pemain regu lapangan harus memahami beberapa hal, antara lain :

a)      Sebagai penjaga lapangan harus selalu siap, waspada, pandai menganalisa kemungkinan yang terjadi sebelum permainan dimulai atau dilakukan pitching.

b)      Sebagai penjaga lapangan, harus mengetahui akibat yang mungkin terjadi dari tindakan yang dilakukan.

c)      Sebagai penjaga lapangan, harus pandai menempatkan posisi penjaga, melakukan tangkapan, terampil dan cepat mengambil untuk melempar keras dan tepat terhadap sasaran yang dituju.

 

C.     Posisi Penjagaan

            Sistem penjagaan pada dasarnya terdiri atas tiga macam antar lain : deep position, close position, dan medium position. Berikut ini akan diuraikan beberapa strategi pertahanan antara lain.

1.      Menguasai Pelari (run down)

Dalam strategi ini masing – masing pemain menjaga pelari, agar tidak dapat melanjutkan pada base didepannya. Bentuk strategi ini dilakukan dengan cara memburu atau mengejar untuk mematikan better sebelum mencapai base pertama, namun bila posisi terlalu jauh dan tidak mungkin untuk dikejar maka dilakukan dengan cara melempar, adapun teknik lemparannya adalah :

a.       Lemparan diatas kepala pelari

b.      Lemparan pada posisi sentral

2.      Mematikan dengan pasti

            Strategi membuat mati dengan pasti lebih baik dilakukan daripada mencoba – coba mematikan pemain lain yang belum tentu. Apabila ada lebih dari satu pemain bergerak bersama, akan menuju base didepannya atau mebuat nilai. Contoh ketika ada pelari pada base 1 dan base 3, bola dipukul kearah short stop. Pelari yang menuju home plate lebih sukar dimatikan. Oleh karena itu lebih mudah mematikan pelari pada base 2.

3.      Mematikan lebih dari 1

            Strategi pertahanan yang terakhir adalah mencoba mematikan lebih dari seorang pemain. Untuk mematikan lebih dari seorang pemain merupakan strategi yang sangat penting bagi regu bertahan.

Untuk membuat dua mati (double play) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a.       Pukulan batter yang dapat ditangkap oleh fielder, mengakibatkan batter out. Kemudian dilemparkan pada base yang telah ditinggalkan oleh pelari untuk dibakar. Pelari tersebut out ataupun dapat diketik dengan mencegat pelari sebelum mencapai base yang ditinggalkan.

b.      Second basemen atau short dengan memegang bola dapat menyentuh base 2 mematikan pelari terpaksa dari base 1. Kemudian bola dilempar ke base 1 untuk mematikan batter.

c.       Jika dalam keadaan base penuh pelari (full base), fielder melemparkan bola kepada catcher membakar home plate, mematikan pelari terpaksa dari 3 kemudian penjaga melemparkan bola ke base lainnya untuk mematikan pelari terpaksa yang menuju base tersebut.

4.      Membuat Mati Terpaksa (force out)

            Force out terjadi jika penjaga lapangan membawa bola dapat menyentuh base, sebelum pelari yang terpaksa tersebut dapat mencapai base yang dituju. Force out dapat dilakukan oleh setiap fielder atau pemain yang bertanggung jawab menjaga base tersebut, untuk membakar base sebelum pelari yang terpaksa dapat mencapai base tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SENAM LANTAI

  Senam Lantai Pada umumnya, di dalam pertandingan resmi, senam lantai dilakukan di atas lantai yang memiliki ukuran 12×12. Organisasi...