A.
Formasi
Permainan Softball
Seorang
pemain softball harus mengatahui tugas – tugas pokoknya, untuk itu setiap
pemain softball dituntut harus mengetahui tentang formasi atau posisi dalam
permainan softball, misal : mengetahui letak base, mengetahui posisi pemain,
mengetahui pitcher maupun cathcher. Dengan demikian sebelum para pemain dapat
mempraktikan strategi pertahanan, mereka harus mempelajari dan menguasai daerah
yang menjadi tanggung jawabnya terhadap posisi yang harus dikuasai.
Posisi dari
pemsin bertahan antara lain First basemen, second basemen, short stop, third
basemen, pitcher dan cathcher.
Adapun posisi pemain atau formasi penjagaan pemain bertahan
adalah sebagai berikut :
1.
Posisi penjagaan
lapangan dalam (infield)
Terdiri dari :
a.
Posisi first
baseman (penjaga base satu)
Pemai ini
menguasai posisi atau daerah yang tidak terlalu luas, dia berada di tengah
antara home plate dan base pertama, serta diantara base pertama dan base kedua.
Tugas – tugas
first baseman antara lain :
1)
Menjaga dan menangkap bola yang dipukul atau dilempar ke arah
base pertama.
2)
Membuat mati terpaksa dengan menyentuh pertama atau melempar
bola kepada pemain lain yang menjaga base pertama.
3)
Melempar bola pada base kedua untuk membuat force out (mati
terpaksa).
4)
Memotong pemain pada home plate.
5)
Meneruskan lemparan dari lapangan sebelah kanan.
6)
Membantu menjaga belakang pada base kedua.
b.
Posisi second baseman (penjaga base kedua)
Pemain ini
menjaga daerah yang luas kira – kira di tengah antara base pertama dan base
kedua. Posisi second baseman berada di luar base dan harus menjaga base kedua.
Oleh sebab itu second baseman tidak melakukan lemparan jauh.
Tugas – tugas
second basemen antara lain :
1)
Menjaga pukulan bola pada daerah yang harus dikuasai.
2)
Melempar bola ke arah base kedua atau base pertama untuk
membuat mati terpaksa.
3)
Mengetik pelari yang bergerak dari base pertama menuju base
kedua.
4)
Membuat mati terpaksa dan mengetik pelari pada base kedua.
5)
Menjaga base pertama jika pukulan bunt pada saat first
baseman menjaga atau menunggu bola.
6)
Meneruskan lemparan dari out field ke infield.
7)
Membantu menjaga daerah belakang pada base kedua, jika
shortstop menjaga base dua.
c.
Posisi shortstop
Pemain posisi
ini memiliki daerah yang luas untuk dikuasai yaitu daerah sekitar base dua
sampai base tiga, dan sekitar daerah posisi depan bagian outfield. Posisi
terbaik shortstop berada mulai kira – kira di tengah antara base kedua dan base
ketiga.
Tugas shortstop
antara lain :
1)
Menjaga semua bola hasil pukulan di daerah yang dikuasainya.
2)
Melempar bola kearah base satu dan base dua untuk membuat
pelari mati terpaksa.
3)
Memotong atau meneruskan lemparan dari outfield.
4)
Menjaga base dua pada saat terjadi pukulan bunt ke arah base
kedua, sedangkan second baseman menjaga bola.
5)
Membantu menjaga belakang base kedua, jika second baseman
menjaga base kedua.
d.
Posisi third
baseman
Third baseman
menjaga daerah infield, kira – kira ditengah batas base tiga sampai dibelakang
posisi shortstop dan daerah bagian dalam left fielder. Daerah yang dikuasai
tidak terlalu luas, akan tetapi karena jarak ini terlalu jauh dari jarak base
pertama dan base kedua, third baseman perlu pemain yang memiliki lemparan yang
kuat dan baik.
Tugas – tugas
third baseman antara lain :
1)
Melempar bola ke base pertama untuk membuat mati terpaksa
(force out).
2)
Menjaga base ketiga.
3)
Meneruskan atau memotong lemparan bola dari outfielder.
4)
Menguasai pukulan bunt ke arah base ketiga di bagian samping infield.
5)
Membantu menjaga belakang shortstop.
e.
Posisi pitcher
Selain bertugas
pitching (melempar bola ke arah batter), seorang pitcher memiliki tugas lain
yang menjadi tanggung jawabnya. Daerah yang dikuasai pitcher adalah sekitar
lingkarang daerah pither sampai dengan daerah dekat home plate.
Tugas – tugas
pitcher antara lain :
1)
Membantu pemain di belakang home plate.
2)
Menjaga base pertama ketika first baseman mengambil bola.
3)
Membantu menjaga belakang base kedua dan ketiga, jika ada
lemparan dari out field.
4)
Membantu menjaga belakang lemparan ke arah home plate.
f.
Posisi catcher
Tugas catcher
lebih banyak melakukan menangkap bola lemparan dari pitcher, daerah penjagaan
catcher berada diantara home plate dan back stop. Daerah perpanjangan base satu
dan base tiga di depan home plate kira – kira setengah lingkaran ke arah
lingkaran pitcher.
Tugas catcher
antara lain :
1)
Menjaga home plate untuk mematikan pelari yang akan mebuat
nilai.
2)
Menjaga pukulan bunt di sekitar home plate.
3)
Melempar bola ke base satu, dua, dan tiga untuk mematikan
lawan.
4)
Membantu menjaga belakang base pertama.
5)
Menjaga pukulan bunt.
2.
Posisi Penjagaan
Lapangan Luar (Out Field)
Pemain posisi
ini merupakan bagian yang penting dalam tim yang bertahan. Pemain tersebut
ternyata menjaga daerah batas dekat garis batas lapangan dengan daerah lapangan
yang luas. Tanggung jawab dan aspek – aspek yang harus dikuasai oleh pemain out
fielder adalah :
a)
Left fielder (pemain
lapangan sebelah kiri), daerah yang harus dikuasai adalah daerah garis batas
base ketiga sampai mendekati base kedua.
b)
Centre fielder (pemain lapngan
tengah), daerah yang harus dikuasai adalah bagian tengah dari garis batas
tengah out fielder.
c)
Right fielder (pemain
lapangan sebelah kanan), daerah yang harus dikuasai adalah dari garis batas
base pertama sampai base kedua.
B.
Taktik Dalam
Bermain Softball
Dalam permainan soft ball dikenal ada dua jenis taktik, yaitu
:
1.
Taktik
Penyerangan (Offensive Strategy)
Taktik penyerangan dalam permainan
softball adalah siasat yang dipergunakan oleh regu yang mendapat giliran
memukul, secara individu atau kelompok untuk menyerang lawan dan berusaha
memperoleh nilai dan kemenangan dalam pertandingan.
Untuk menentukan strategi harus
dibicarakan sebelumnya antara tim manager pelatih dan pemain. Sedang
pelaksanaannya dikoordinir oleh dua orang base coach yang menempatkan diri
dekat dengan base 1 dan 3, pada saat tim nya mendapat giliran memukul.
Tugas base coach adalah memberikan
tanda – tanda atau isyarat atau perintah kepada pemukul atau peran base yang
akan menuju base di depannya dan base yang ditinggalkan agar dapat selamat
serta memperoleh poin (nilai).
Taktik
penyerangan yang sering digunakan oleh pemain adalah sebagai berikut :
a.
Pukulan tanpa ayunan (sacrifice bunt)
Sacrifice bunt
adalah usaha batter melakukan pukulan ke arah first base, pitcher atau third
base untuk membantu pelari menuju base di depannya.
b.
Pukul dan lari (hit and run)
Hit and run
adalah siasat yang dilakukan oleh batter untuk membantu agar base runner dapat
maju beberapa base didepannya dengan selamat.
c.
Mencuri base (the steal)
The steal adalah
siasat yang dilakukan oleh pelari di base. Keberhasilan siasat ini dipengaruhi
oleh kecepatan dan kejelian pelari melihat pelepasan bola dari pitcher, caranya
segera melompat meninggalkan base. Disamping itu ditunjang kemampuan sliding
untuk meraih base yang dituju.
Selain tersebut,
steal akan berhasil lebih baik dengan bantuan batter mengganggu catcher,
sehingga bola yang dilepas oleh pitcher tidka tertangkap oleh catcher..
Mencuri base
dapat dilakukan lebih dari satu orang, antar lain :
1)
Single steal yaitu jika hanya ada satu orang pelari yang
melakukan stealing dari satu base ke base berikutnya waktu pitcher melakukan
pitching.
2)
Double steal yaitu jika terdapat dua pelari pada dua base
melakukan stealing. Mislanya seorang pada base 1, yang lain pada base 3 atau
masing – masing stealing pada base 2 dan 3. Stealing tidak bermanfaat jika tim
ketingglan lebh dari satu angka, telah mati 2. Hal itu perlu dipertimbangkan
karena resiko pelari, stealing kemungkinan dimatikan lebih besar.
d.
Pukulan melayang (sacrifice fly)
Teknik I ni
sangat tepat dilakukan pada saat pertandingan berlangsung ketat. Hal ini
dilakukan sebelum terjadi dua mati atau selisih nilai tidak lebih dari 2, ada
pemain pada base 2 atau base 3. Sacrifice fly harus dilakukan oleh seorang
batter yang baik, karena harus memukul bola melambung ke atah out fielder.
Ketika bola dipukul jauh dan melambung ke arah out fielder, pelari pada base
bersiap meninggalkan base.
2.
Taktik
Pertahanan (deffensive strategy)
Strategi pertahanan adalah siasat
atau usaha dari regu penjaga lapangan untuk mematahkan atau menangkis serangan
lawan, dengan jalan mematikan pelari atau better, agar tidak maju ke base
didepannya dan tidak memperoleh nilai.
Setiap pemain
regu lapangan harus memahami beberapa hal, antara lain :
a)
Sebagai penjaga lapangan harus selalu siap, waspada, pandai
menganalisa kemungkinan yang terjadi sebelum permainan dimulai atau dilakukan
pitching.
b)
Sebagai penjaga lapangan, harus mengetahui akibat yang
mungkin terjadi dari tindakan yang dilakukan.
c)
Sebagai penjaga lapangan, harus pandai menempatkan posisi
penjaga, melakukan tangkapan, terampil dan cepat mengambil untuk melempar keras
dan tepat terhadap sasaran yang dituju.
C.
Posisi Penjagaan
Sistem
penjagaan pada dasarnya terdiri atas tiga macam antar lain : deep position,
close position, dan medium position. Berikut ini akan diuraikan beberapa
strategi pertahanan antara lain.
1.
Menguasai Pelari
(run down)
Dalam strategi
ini masing – masing pemain menjaga pelari, agar tidak dapat melanjutkan pada
base didepannya. Bentuk strategi ini dilakukan dengan cara memburu atau
mengejar untuk mematikan better sebelum mencapai base pertama, namun bila
posisi terlalu jauh dan tidak mungkin untuk dikejar maka dilakukan dengan cara
melempar, adapun teknik lemparannya adalah :
a.
Lemparan diatas kepala pelari
b.
Lemparan pada posisi sentral
2.
Mematikan dengan
pasti
Strategi membuat mati dengan pasti
lebih baik dilakukan daripada mencoba – coba mematikan pemain lain yang belum
tentu. Apabila ada lebih dari satu pemain bergerak bersama, akan menuju base
didepannya atau mebuat nilai. Contoh ketika ada pelari pada base 1 dan base 3,
bola dipukul kearah short stop. Pelari yang menuju home plate lebih sukar
dimatikan. Oleh karena itu lebih mudah mematikan pelari pada base 2.
3.
Mematikan lebih
dari 1
Strategi pertahanan yang terakhir
adalah mencoba mematikan lebih dari seorang pemain. Untuk mematikan lebih dari
seorang pemain merupakan strategi yang sangat penting bagi regu bertahan.
Untuk membuat
dua mati (double play) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.
Pukulan batter yang dapat ditangkap oleh fielder,
mengakibatkan batter out. Kemudian dilemparkan pada base yang telah
ditinggalkan oleh pelari untuk dibakar. Pelari tersebut out ataupun dapat
diketik dengan mencegat pelari sebelum mencapai base yang ditinggalkan.
b.
Second basemen atau short dengan memegang bola dapat
menyentuh base 2 mematikan pelari terpaksa dari base 1. Kemudian bola dilempar
ke base 1 untuk mematikan batter.
c.
Jika dalam keadaan base penuh pelari (full base), fielder
melemparkan bola kepada catcher membakar home plate, mematikan pelari terpaksa
dari 3 kemudian penjaga melemparkan bola ke base lainnya untuk mematikan pelari
terpaksa yang menuju base tersebut.
4.
Membuat Mati Terpaksa
(force out)
Force out terjadi jika penjaga
lapangan membawa bola dapat menyentuh base, sebelum pelari yang terpaksa
tersebut dapat mencapai base yang dituju. Force out dapat dilakukan oleh setiap
fielder atau pemain yang bertanggung jawab menjaga base tersebut, untuk
membakar base sebelum pelari yang terpaksa dapat mencapai base tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar