Ø
Formasi Pemain,
Teknik Penyerangan dan Pertahanan
Tujuan permainan bola voli adalah
memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk meraih
kemenangan dalam setiap pertandingan. Dalam pertandingan bola voli pengaturan
penempatan posisi pemain (formasi pemain) sangat menentukan keberhasilan
pemain.
1.
Pengertian
Formasi Pemain
Formasi pemain adalah suatu bentuk pengaturan posisi pemain
dari suatu tim, baik pada waktu menyerang maupun bertahan. Susunan posisi
pemain di lapangan dapat dibagi dua bagian yaitu posisi depan dan posisi
belakang. Pemain depan biasanya bertugas sebagai penyerang sekaligus juga
sebagai pembendung serangan dari lawan, sedangkan pemain belakang berperan
sebagai pemain bertahan.
Pada dasarnya, posisi – posisi dalam permainan bola voli
tersebut terbagi atas empat bagian berikut :
a.
Pengumpan (tosser), pengumpan dalam permainan bola voli
umunya hanya seorang saja dan merupakan inspirator atau pengatur serangan. Pada
waktu melaksanakan tugasnya di lapangan, dia harus selalu menempatkan posisinya
sedemikian rupa di daerah serang dan dan untuk diteruskan kepada pemukul
(spiker).
b.
Pemukul (smasher/spiker), pemukul biasanya menempati posisi
di daerah depan dan bertugas menyebrangkan bola sekeras – kerasnya ke
lapanganlawan dengan tujuan agar lawan sulit atau tidak bisa menguasainya.
c.
Pembendung (blocker), posisi pemain depan juga bertanggung
jawab penuh terhadap serangan lawan. Ia berusaha menutup ruang gerak pukul
lawan di daerah serang.
d.
Penutup (cover), adalah pemain yang tidak melakukan bendungan
(block) dan bertugas menutup daerah kosong di sekitar bendungan.
2.
Pola Penyerangan
Berhasil tidaknya suatu penyerangan
sebagian besar tergantung dari pemberian bola kepada pemain penyerang. Jadi
dengan kata lain smes tergantung dari umpan. Soerang penyerang baru dapat
menyerang dengan efektif, kalau dia mempertimbangkan hal – hal berikut :
1)
Kualitas pemberian bola
2)
Block (bendungan) pihak lawan
3)
Posisi dan pertahanan pihak lawan
4)
Kemampuan teknisnya sendiri
5)
Kondisi regunya dari regu lawan
Seorang penyerang dapat dikatakan
mahir dalam melakukan serangan apabila ia memiliki kualitas sebagai berikut :
a.
Penyerangan cukup luwes dan tidak kokoh dengan satu tipe
penyerangan saja
b.
Dapat meloncat
c.
Dapat memukul bola dengan keras
d.
Dapat menjangkau bola jauh – jauh
e.
Mempunyai daya observasi yang tinggi sekali
Serangan disamping dilakukan dengan
smes, dapat juga dilakukan dengan servis, plesing, lob, dink dan lain – lain. Pola,
variasi, dan tempo penyerangan memegang peranan penting dalam tim. Pola
serangan dapat dilakukan dengan serangan dan umpan tinggi, pendek, cepat,
lmbat, variasi – variasi gerakan di dekat net, dinamika dari pemain, dan arah
serangan bola semuanya itu termasuk dalam taktik tim penyerangan yang harus
dimiliki suatu regu bola voli yang baik.
Pola penyerangan adalah memaksa regu
lawan bermain menurut keinginan regu yang melakukan penyerangan. Prinsip taktik
penyerangan adalah usaha untuk mematikan bola di lapangan lawan dengan jalan
apapun yang tidak melanggar peratutan permainan bola voli.
Macam – macam
sistem penyerangan adalah sebagai berikut :
a.
Sistem 4 Sm -2
Su (4 smasher – 2 set oper)
Komposisi
pemainnya sebagai berikut :
1)
SU1 – SU2
= set upper ke 1 dan ke 2
2)
Sm1
– Sm4 = smasher 1, 2, 3, 4
3)
Sm1
dan Sm2 tempatnya harus berlawanan karena kekuatan dan
kemampuannya hampir seimbang dalam produktivitas serangan terhadap lawan.
4)
Sm3
lebih baik daripada Sm4 sehingga ditugaskan membantu Sm2
dimana kemampuan menyerangnya kurang disbanding Sm1.
5)
Sm4
membantu penyerangan Sm1, sehingga dalam posisi bagaimanapun
kekuatan menyerangnya seimbang dalam regu tersebut dalam putaran permainan.
b.
Sistem 4 Sm – 1
Su – 1 U (4 smasher – 1 set uper – 1 universaler)
Komposisi
pemainnya sebagai berikut :
1)
Sm4 = smasher terbaik
2)
U dan Su selalu berlawanan posisi dalam pergeseran posisi
3)
U dapat memberi umpan, tetapi kurang baik bila dibandingkan
SU, tetapi memiliki kemampuan smes lebih baik daripada SU.
4)
Sm1 dan Sm3 memilik kemampuan smes
lebih baik dibanding Sm2 dan Sm4.
c.
Sistem
penyerangan (5 Sm – 1 Su)
Komposisi
permainannya sebagai berikut :
1)
SU harus bersilangan dengan Sm5
2)
Selama SU dalam posisi di depan (tiga, empat), Sm1
dan Sm2 harus ada posisi di depan salah satu, untuk dapat diandalkan
produktivitasnya dalam penyerangan.
3)
Bila SU tidak dapat mengumpan Sm terdekat dengan bola
bertugas sebagai pengumpan.
4)
Dalam sistem ini tugas SU sangat berat
d.
Sistem penyerangan ditinjau dari posisi tempat penyerangan
dapat dibagi sebagai berikut :
1)
Sistem penyerangan dari tipe (posisi 2 dan 4)
2)
Sistem penyerangan dari tengah (posisi 3)
3)
Sistem penyerangan kombinasi tepi dan tengah (posisi 2, 3,
dan 4)
4)
3.
Pola Pertahanan
Pola pertahanan merupakan bagian
permainan yang sangat penting selain penyerangan, mengingat besarnya andil
untuk memenangan pertandingan dalam suatu permainan bola voli. Pertahanan
meupakan dasar utama untuk melakukan serangan terhadap regu lawan. Tanpa ada
pertahanan yang sempurna seperti misalnya menerima servis, menerima smes, dan
passing bola dari serangan lawan mustahil rangkaian serangan dapat dilaksanaka
dengan baik.
Dalam melakukan
pertahanan diperlukan tahapan sebgai berikut :
a.
Tahap Pertama : Posisi Permulaan (strart)
1)
Kedua kaki terbuka dengan jarak sedikit lebar dari lebar
bahu, lutut ditekuk.
2)
Berat badan bertumpu pada kaki bawah, daerah pegelangan kaki.
3)
Kedua tangan ditekuk di depan tubuh atau ditekuk sedikit di
siku.
4)
Kedua lutut didorong k depan, lebih jauh sedikit dari letak
ujung kaki jari.
b.
Tahap Kedua : Menerima bola
1)
Pemain mendekatkan kedua belah tangannya.
2)
Kalau memungkinkan bola harus diterima dengan bawah kedua
lengan
3)
Semakin cepat laju bola, semakin cepat cekatan pula permainan
lengan si pemain.
c.
Tahap Ketiga : Gerakan akhir (follow trough)
Pemain
membiarkan kedua lengannya terus melaku mengikuti ayunan lengan itu sendiri, kemudian
segera mengambil tempat pada posisinya yang baru di lapangan.
Berbagai sistem
dan pola pertahanan dalam permainan bola voli diantaranya adalah sebagai
berikut :
a.
Sistem pertahanan terhadap servis
1)
Sistem pertahanan menerima servis 2 : 4 artinya 4 pemain
bertugas untuk menerima servis, sedang 2 pemai lainnya siap untuk mengumpan dan
smes.
2)
Sistem pertahanan menerima servis 1 : 5 artinya 5 pemain
bertugas menerima servis, sedang 1 pemain bertugas sebagai pengumpan. Sistem
ini sekarang sangat populer penggunaannya karena lebih banyak keuntungannya
bila dibandingkan dengan sistem 2 : 4.
Masing – masing
sistem tersebut mempunyai kerugian dan keuntungan dalam penggunaannya.
Menggunakan sistem yang tepat harus diingat faktor – faktor sebagai berikut :
1)
Kemampuan tiap – tiap pemain
2)
Kualitas bola servis lawan
3)
Penggunaan sistem yang telah dikuasai
4)
Perhitungan produktivitas dalam rangka menyerang
b.
Sistem pertahanan terhadap smash, plessing dan dink
Perbatasan daerah tengah dan
belakang adalah garis sejajar dengan garis tengah sejauh empat meter. Bendungan
dan pertahanan belakang memerlukan kerjasama yang tinggi antar blocker dan
pemain pertahanan belakang. Dalam suatu pertandingan tidak mungkin suatu regu
hanya menggunakan atau memerlukan suatu sistem, satu pola dan satu tipe
pertahanan saja, karena masalah yang datang dari regu lawan selalu berubah –
ubah.
Adapun macam –
macam pertahanan terhadap smash, plessing dan dink adalah :
1)
Sistem 0 : 3 : 2 dan 1 : 3 : 2
Artinya tanpa
block atau dengan block satu, pertahanan daerah tengah oleh tiga pemain dan
pertahanan lapangan belakang oleh dua pemain. Sistem ini digunakan untuk
menghadapi smash lemah, plessing, dink dan bola jauh dari net sebelum di
sebrangkan lawan.
2)
Sistem 2 : 1 : 3 dan 2 : 2 : 2 dan 2 : 0 : 4
-
Sistem 2 : 1 : 3 artinya dua blocker, satu pemain pertahanan
tengah dantiga pemain pertahanan belakang.
-
Sistem 2 : 2 : 2 artinya pemain yang melakukan block dua
orang dan pertahanan pemain pertahanan tegah dua orang serta dua orang pemain
pertahanan daerah belakang
-
Sistem 2 : 0 : 4 artinya dua pemain melakukan block, lapangan
tengah tidak ada yang menjaga, sedang daerah belakang dijaga oleh empat pemain.
c.
Sistem Pertahanan bola dari pantulan block lawan (cover of
smash)
Sesuai dengan
perkembangan peraturan, block boleh melewati net serta pengenaan bola blocker
dapat mendahuli pukulan smasher lawan, kemungkinan bola kembali ke lapangan.
Salah ssatu ciri ketrampilan kematangan dari pemain dalam bermain voli dapat
dilihat dalam pelaksanaan cover of smash ini.
1)
Formasi Cover of Smash serangan posisi 4
2)
Formasi Cover of Smash serangan posisi 3
3)
Formasi Cover of Smash saat regunya mengadakan variasi
serangan
4.
Macam – Macam Block (bendungan)
Block merupakan benteng pertahanan
yang utama untuk menangkis serangan lawan. Jika ditinjau dari teknik gerakan,
block bukanlah merupakan gerakan (teknik) yang sulit. Namun keberhasilan suatu
block prosentasenya kecil karena bola smash yang akan diblock, arahnya
dikendalikan oleh lawan.
Block dapat
dibagi kedalam dua jenis yaitu :
a.
Block yang aktif. Dalam melakukan block ini dilakukan dengan
menggerakan tangan ke kanan atau ke kiri. Block aktif ini termasuk jenis block
yang efektif. Yang berperan dalam block aktif adalah lengan dan tangan. Lengan
dan tangan digerakan dengan kuat sehingga siku pemain terletak dekat dengan
bagian atas net.
b.
Block yang pasif. Dalam block ini, tangan pemain hanya
menjurus sedikit diatas net atau tangan pemain hanya dijulurkan keatas tanpa
digerakan.
Taktik block
dapat dilakukan dengan :
a.
Block oleh satu orang pemain
Cara
melakukannya adalah :
1)
Sikap badan berdiri menghadap net dengan jarak sekitar satu
langkah dari net. Jarak kedua kaki selebar pundak, lutut ditekuk dan kedua
tangan siap didepan dada.
2)
Pandangan mengawsi gerakan bola dan memperhatikan smasher
yang akan melakukan pukulan
3)
Menolakan kedua kaki sambil membawa kedua lengan keatas,
kedua telapak tangan dibuka. Jari – jari direnggangkan, posisi kedua tangan
menutup daerah yang diperkirakan menjadi sasaran utama lintasan bola.
b.
Block oleh dua orang atau tiga orang pemain
Block ini sering
digunakan dan dianggap sangat efektif, agar hasilnya sempurna, maka diperlukan
kerjasama yang bai dari masing – masing pemain yang akan melakukan block.
Cara melakukan
block ini adalah :
1)
Dua tau tiga orang yang akan melakukan block melakukan
tolakan bersama – sama.
2)
Semua pasangan tangan pemblock membuat benteng pertahanan yan
rapat, sehigga tidak ada celah diantara tangan.
3)
Posisi tangan diatas net membentuk setengah lingkaran, tangan
– tangan yang berada pada posisi pinggir membentuk sudut dan menghadap ke
dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar