SOFTBALL X

Selasa, 20 Oktober 2020

PERGAULAN SEHAT


 Pergaulan Sehat

Pergaulan sehat dapat ialah proses interaksi antara individu dengan individu lainnya atau individu dengan kelompok yang terjadi secara normal, baik tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya. Sebagai makhluk sosial, agar bisa mendukung terciptanya pergaulan yang sehat, kita harus memperhatikan etika dalam pergaulan kita sehari-hari, alasannya yaitu:

  1. Manusia harus saling berhubungan, mengenal dan membantu dengan sesamanya. Oleh sebab itu, diperlukan etika sehingga proses ini bisa selalu terjaga.
  2. Agar tingkah laku kita bisa selalu diterima dan disenangi oleh siapapun yang bergaul dengan kita. Ada kalanya kita membedakan etika bergaul dengan teman yang sudah kita kenal baik dengan orang yang baru saja kita kenal, atau etika bergaul dengan orang yang kita hormati, misalnya guru dan orang tua kita.

Dengan menerapkan etika trersebut diharapkan setiap pergaulan kita nanti atau kedepannya bisa selalu disenangi dengan lingkungan tersebut.

  1. Memberikan etika pada lingkungan pergaulan. Teman dan kenalan kita akan melihat kepribadian kita sebagai sosok yang terbuka. Tata krama dan tingkah laku sehari-hari kita akan tercermin dalam etika yang kita lakukan dalam pergaulan.

Pengertian Pergaulan 

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pergaulan artinya:

  1. Perihal bergaul
  2. Kehidupan bermasyarakat

Ciri Pergaulan Sehat

Pergaulan sehat memiliki karakteristik, diantaranya yaitu:

  1. Berakhlaq mulia
  2. Senantiasa berprasangka baik
  3. Pemaaf
  4. Jauh dari rasa iri dan dengki
  5. Mempunyai sifat malu
  6. Berusaha menepati janji
  7. Sopan dalam bertutur kata
  8. Selalu senyum dan mengucap salam data bertemu
  9. Selalu mengingat pada kebaikan
  10. Mengunjungi teman yang sedang terkena musibah
  11. Membantu teman yang kesusahan
  12. Memberi nasehat baik
  13. Tidak membicarakan aib teman atau saudaranya

Ciri-ciri Pergaulan yang tidak sehat

1.    Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sek bebasnya

2.    Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji.

3.    Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat

4.    Rasa ingin tahu yang besar

5.    Rasa ingin mencoba dan merasakan

6.    Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi

7.    Mudah mengalami kegelisahaan, tidak sabar, emosional, selalu ingin selalu melawan, rasa malas, perubahaan dalam keinginan, ingin menunjukan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.

8.    Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa  dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan amaan sebagai seorang anak dalam keluarga.

Bentuk- Bentuk Pergaulan Sehat

1.    Kelompok bermain teman sebaya dalam  hal ini  adalah permainan yang mengarah kepada pembentukan tubuh yang sehat yang berlangsung pada kanak-kanak. Bnetuk permaianan sebagai sarana pergaulan sehat.

2.    Kelompok belajar pembentukan kelompok belajar merupakan bentuk pergaulan yang sehat mengarah pada pemupukan aspek kecerdasan. Melalui kegiatan kelompok belajar inilah daya pikir anak lebih terasa bukan untuk dirinya sendiri, melainkan juga dalam bentuk penyimpangan terhadap orang lain.

3.    Kegiatan pengembangan diri dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan yang mengarah kepada pengembangan bakat dan minat. Dengan menjadi anggota suatu perkumpulan pengembangan diri inilah anak disamping dapat membentuk kecakapan sesuai bakatnya, juga memperluas pergaulan dari berbagai latarbelakang yang memiliki kesamaan minat.

4.    Kegiatan keagamaan sesuai agama

yang dianutnya pembinaaan mental spiritual yagberkaian dengan keimanan dan ketakwaaan terhadap Tuha Yang Maha Esa secara intensif dapat dilakukan dengan aktif terjun dalam kegiatan keagmaan sesuai dengan agama yang di anutnya.

5.    Kegiatan karang taruna

6.    Kegiatan sosial kemasyarakataan

7.    Kegiatan pecinta alam

Pengaruh Positif pergaulan

1.    Lebih mengenal nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku sehingga mampu membedakan mana yang pantas dan man yang tidak dalam melakukan sesuatu.

2.    Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari  bahwa manusiai memiliki keunikan yang masing masing perlu dihargai

3.    Mempu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu meningkatkan rasa percaya diri.

4.    Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan masyarakat sehingga bisa tubuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani.

Pengaruh Negatif  pergaulan

1.    Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas dan menyukai hal-hal yang melanggar norma sosial

2.    Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misalnya: Kecanduaan, narkoba, terlibat dalam tindak criminal dan sebaginya.

3.    Dijauhi masyarakat sekitar karena perilaku tidak sesuai dengan nilai/norma sosial yang berlaku.

4.    Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.

Dampak Pergaulan Sehat

Pergaulan sehat identik sekali dengan yang namanya dugem . yang sudah menjadi rahasaia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali denga adanya sek bebas. Yang akirnya berujung kepada HIV/AIDS.  Dan pastinya setelah terkan virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.

Upaya Menanggulangi Pengaruh Negatif

1.    Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”.

2.    Menjaga keseimbangan pola hidup

3.    Jujur pada diri sendiri

4.    Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbian hubungan baik dengan masyarakat.

5.    Perlunya remaja berpikir untuk masa depan

Selasa, 06 Oktober 2020

LARI GAWANG

 

LARI GAWANG (Hurdles)

Lari gawang adalah salah satu nomor lari yang terdapat dalam cabang olahraga Atletik. Secara bahasa Lari Gawang juga dapat diartikan sebagai lari cepat yang menempuh suatu jarak tertentu dengan melompati gawang sebagai rintangannya yang tingginya telah diatur dalam peraturan perlombaan. Gerakan lari gawang sedapat mungkin harus dilakukan seperti pada gerakan lari cepat. Nomor lari gawang terdiri atas lari gawang 110 m putra, dengan ketinggian gawang 3 kaki (1,067 m), 400 m putra dengan ketinggian gawang 0,914 m, sedangkan untuk lari gawang putri 100 m dengan ketinggian gawang 0,840 m, dan 400 m dengan ketinggian gawang 0,762 m.

a.    Teknik Lari gawang

1)    Dari mulai start ke gawang pertama

Start yang digunakan untuk melakukan lari gwang adalah start jongkok. Untuk dapat melakukan lari gawang dengan benar dan lancar, faktor pertama yang harus diperhatikan oleh seorang pelari adalah gerakan yang dilakukan mulai dari start ke gawang pertama. Hal ini maksudkan supaya pada waktu akan menolakan kaki melewati gawang pertama dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan benar.

Pada waktu akan melewati gawang, yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut.

a.    Pada waktu bertolak, pinggang harus diangkat tinggi dan cukup jauh adari gawang yang dilewatinya. Gunannya untuk memperoleh jalan atau lintasan yang rendah pada waktu berada di atas gawang.

b.    Lutut kaki yang berada didepan diangkat tinggi, hingga membantuk sudut kurang lebih 90o - 95o, sedangkan lutut kaki belakang sejajar lurus (kaki tolak) dengan tumit diangkat tinggi. Bersamaan dengan menolakan kaki belakang., lutut kaki depan(di atas) diluruskan ke depan dengan jalan gerakan menendangkan tumit untuk melewati gawang dengan kaki lurus.

2)    Sikap badan di Atas gawang

a.    Lintasan gerak tubuh pada waktu berada di atsa gawang harus diusahakan serendah mungkin, dengan badan agak condong ke depan dan lutut agak dibengkokan.

b.    Kaki yang digunakan untuk menolak ditarik ke depan jalan memutar ke samping keadaaan kaki ini harus tetap di angkat tinggi, dengan tujuan untuk memberikan kebebasan menjangkau ke depan membuat langkah yang panjang.

c.    Setalah kaki depan melwati gawang, segera turunkan ke tanah dalam keadaan lurus

d.    Lengan harus membantu keseimbangan di atas gawang, sehingga dapat membantu cepat kembali ke posisi gerak dorong ke depan.

e.    Pada saat berada di atas gawang badan dicondongkan ke depan. Hal inisangat berguna untuk menjaga gerakan mendorong ke depan.

3)    Sikap dan dan gerakan kaki pada saat waktu mendarat

a.    Pada saaat mendarat di tanah, kaki dalam keadaan lurus.

b.    Kaki belakang dnegan kaki lutut ditekuk, tetap terangkat tinggi supaya dapat bergerak bebasa menjangkau ke depan dalam usaha membuat langkah yang panjang.

c.    Badan dicondongkan ke depan, untuk membantu membawa berat badan, sehinggga kaki yang berada di atas mudah bergerak untuk dilangjkahkan ke depan.

4)    Langkah diantara gawang

Jumlah langkah yang harus dilakukan oleh setiap pelari berbeda-beda. Hal ini bergantung dari jarak perlombaan, tinggi gawang, tinggi badan dan panjang tungkai kaki, serta kemampuan kecepatan lari ( sprint ) yang dimiliki oleh pelari. Namun pada umumnya pelari berusaha untuk dapat :

a)    Membuat langkah mulai dari strart ke gawang pertama antara 7 - 9 langkah (untuk 100 m gawang dan 110 m)

b)    Setelah kaki depan mendarat di tanah mencapai irama tiga langkah antara gawang.

5)    Dari gawang terakhir sampai melewati garis finis

Setelah kaki depan melewati gawang terakhir dan mendarat di tanah, yang harus dilakukan oleh seorang pelari gawang adalah sebagai berikut :

a.    Badan condong ke depan

b.    Kaki belakang secepatnya langkahkan ke depan

c.    Lari secepat-cepatnya sampai garis finis, dengan membusungkan badan  ke depan.

 

b.    Peraturan lari gawang

Peraturan perlombaan lari gawang pada dasarnya sama dengan peraturan lari jarak pendek. Perbedaanya hanya terletak pada gawang yang harus dilewati. Peraturan yang harus diketahui oleh seorang pelari adalah :

1)    Semua perlombaan lari gawang harus dilakukan pada jalurnya masing-masing, mulai dari start sampai melewati garis finish.

2)    Seorang peserta lari gawang yang menarik kakinya di luar  bidang horizontal atas gawang pada saat melampauinya, atau melompatinya gawang  yang tdaik berada di linatasan sendiri , atau mendurut pendapat wasit denagn sengaja menjatuhkan gawang dengan tangan atau kaki dinyatakan diskualifikasi.

3)    Dalam perlombaan lari gawang, jumlah gawang yang harus dilewati oleh setiap pelari jumlahnya 10 buah, baik jarak 100 m ,  110 m, maupun 400 m dengan ketentuan sperti pad tabel berikut ini:

Lari Gawang

LARI ESTAFET

 


LARI  SAMBUNG (ESTAFET)

Lari estafet adalah salah satu nomor lari pada perlombaan atletik yang di laksanakan secara bergantian atau beranting. Suksesnya lari estafet bergantung dari kelancaran pergantian tongkat. Nomor lari samUng yang sering diperlombakan adalah 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter. Dalam lari estafet tidak hanya teknik lari saja yang perlu diperhatikan, akan tetapi teknik menerima dan memberi tongkat.

Di ketahui bahwa lari sambung dimulai dari bangsa Astek., Inka dan Maya. Lari sambung ini bertujuna untuk meneruskan suatu berita atau kabar. Perlombaan lari sambung 4 X 100 M dan 4 X 400 M bagi pria pertama kalinya diselenggarakan pada olimpiade tahun 1928 di stockholm (swedia).

Nomor lari sambung 4 X 100 Meter  bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi salah satu nomor olimpiade. Nomor lari sambung estafet 4 X 400 meter mulai dilombakan sejak tahun 1972.

A.    Teknik dalam lari estafet

1.      Teknik memegang tongkat ketika akan start

a.       Memegang tongkat dengan pangkal ibu jari, jari kelingking, dan jari manis sehingga ketika start, ibu jari dan telunjuk jadi tumpuan berat badan.

b.      Memegang tongkat dengan pangkal ibu jari dan tengah hingga ketiak start ibu jari  dan telunjuk menjadi tumpuan berat badan

2.      Teknik Menerima Tongkat      

a.       Cara Visual

Teknik menerima tongkat dengan melihat ke belakang sebelum tongkat berpindah tangan di lakukan. Penerimaan tongkat inidigunakan untuk nomor 4 x 400 m

b.      Cara Nonvisual

Teknik menerima tongkat dengan cara tidak melihat ke belakang ketika tongkat   berpindah tangan. Penerimaan tongkat ini digunakan untuk nomor 4 x 100 m

3.      Teknik Pemberian dan penerimaan Tongkat

Prinsip lari sambung adalah berusaha membawa tongkat secepatnya-cepatnya yang dilakukan dengan memberi dan menerima tongkat dari satu pelari lainnya.

Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dilakukan dengan cara :

a.       Keterampilan teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah (Up Sweep)

Teknik ini dilakukan dengan cara pelari membwa tongkatdengan tangan kiri. Sambil berlari akan memeberikan tingkat tersebut dengan tangan kiri. Saat akan memeberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui ke bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakng dengan telapak tangna menghadap ke bwah. Ibu jari dibuka lebar, sementara jari-jari tangan lainnya dirapatkan. Tangan penerima berada dibawah pinggang.

b.      Keterampilan teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas (Down Sweep)

Teknik ini dilakukan dengan mengayunkan tangan dari belakang ke depan. Kemudian segera meletakan tongkat dari atas pada telapak tangan penerima. Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangganya dari depan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ibu jari dibuka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat. Setelah tongkat berada ditelapak tangannya, ayunkan tangan yang memegang tongkat ke depan di ikuti dengan langkah lari.

Pada teknik pemberian tongkat dari atas, pemberian dan penerimaan tongkat dilakukan pada bagian tangan yang sama. Apabila pemberi melakukannya dengan tangan kiri, penerima akan melakukannya dengan tangan kiri.

4.              Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkannya

    Berikut ini yang harus diperhatikan saat pergantian tongkat dan cara menempatkannya antara pelari:

§  Pelari ke-1 berdiri di area start pertama yang berupa lintasan tikungan.

§  Pelari ke-2 akan mulai berlari di start kedua dengan lintasan lurus.

§  Pelari ke-3 berlari di area start ketiga yang berupa lintasan tikungan .

§  Pelari ke-4 selaku pelari terakhir berlari di start ke empat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finish.

    Hal-hal lain yang perlu diperhatikan pelari dalam lari estafet, di antaranya:

§  Saat memberikan tongkat sebaiknya dilakukan secara bersilang. Khusus untuk pelari 1 dan 3 sebaiknya menggunakan tangan kanan saat memegang tongkat. Sedangkan untuk pelari 2 dan 4, sebaiknya  menggunakan tangan kiri saat menerima dan memegang tongkat.

§  Penempatan pelari perlu disesuaikan berdasarkan kelebihan masing-masing anggota tim. Misalnya, untuk pelari 1 dan 3 sebaiknya pilih yang mampu berlari cepat di medan tikungan. Untuk pelari 2 dan 4 sebaiknya pilihlah anggota dengan daya tahan tubuh yang baik.

§  Pada proses latihan, sebaiknya jarak menanti para pelari harus diukur dengan akurat.

§  Setelah memberikan tongkat, pastikan pelari segera berlari sesuai lintasan masing-masing. Apabila tongkat terjatuh, maka pelari yang menajtuhkan yang mengambilnya.

§  Tongkat Estafet harus berongga, panjang 28-30 cm, diameter 38 mm dan berat 50 gram.

§  Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing-masing sampai tikungan pertama, kemudian boleh masuk lintasan dalam,  pelari ke tiga dan ke empat menunggu di daerah pergantian secara berurutan sesuai dengan kedatangan pelari.

§  Panjang daerah chek mark/pergantian tongkat estafet adalah 20 meter.

Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pelari, khususnya saat pergantian atau penerimaan tongkat serta cara menempatkannya. Dengan begitu, pelari tidak akan mendapatkan hambatan saat membawa dan menerima tongkat estafet.

B.     Diskualifikasi

Berbagai kesalahan yang dilakukan peserta dalam lari estafet dapat mengakibatkan diskualifikasi. Nah, agar tidak mengalami hal ini, berikut yang perlu kamu ketahui tentang penyebab didiskualifikasinya pemain saat pertandingan dalam cabang olahraga ini:

1)      Salah melakukan teknik start lebih dari dua kali.

2)      Tongkat estafet diberikan bukan pada zona yang telah ditetapkan.

3)      Menghalangi lawan untuk lewat di jalur lari yang ditetapkan.

4)      Tidak benar-benar berusaha untuk menyalip lawan.

5)      Sengaja menghambat atau menghalangi lawan dengan melakukan berbagai tindakan yang dapat merugikan berbagai pihak.

Bila tidak ingin didiskualifikasi, pastikan setiap pelari dalam lari estafet tidak melakukan hal ini. Dengan begitu pertandingan akan berjalan dengan lancar dan sesuai peraturan.

C.    Lapangan Lari Estafet

Lapangan untuk cabang olahraga atletik bisa di dalam atau luar ruangan. Tempatnya pun biasanya berupa lapangan (field) atau lintasan (track). Khusus untuk lapangan atletik, yang digunakan berukuran:

§  Panjang lintasan dalam ruangan atau indoor 200 meter dengan  bentuk bulat seperti telur dan jumlah 4-8 jalur.

§  Panjang lintasan luar ruangan atau outdoor mencapai 400 meter dengan 6-10 jalur.

Bagi kompetisi lari estafet, zona pergantian berada di jarak 10 meter dari depan garis start atau 10 meter di belakang garis start.

 

SENAM LANTAI

  Senam Lantai Pada umumnya, di dalam pertandingan resmi, senam lantai dilakukan di atas lantai yang memiliki ukuran 12×12. Organisasi...